Kenangan Kemenangan Kecil Marissa Haque, Ikang Fawzi, MM UGM, Program MBA, Yogyakarta

Kenangan Kemenangan Kecil Marissa Haque, Ikang Fawzi, MM UGM, Program MBA, Yogyakarta
Kenangan Kemenangan Kecil Marissa Haque, Ikang Fawzi, MM UGM, Program MBA, Yogyakarta, 25 Januari 2011

Wisuda MBA Ikang Fawzi Suami Marissa Haque dari FEB UGM, on Obsesi, GLOBAL TV, Feb, 2, 2011

Wisuda MBA Ikang Fawzi Suami Marissa Haque dari FEB UGM, on Obsesi, GLOBAL TV, Feb, 2, 2011

Tembang Gesang: Ikang Fawzi, Cerdas, kreatif dan Rendah Hati

Tembang Gesang: Ikang Fawzi, Cerdas, kreatif dan Rendah Hati

Senin, 18 April 2011

"Panggilan Jiwa Kami adalah Bella & Kiki": Ikang Fawzi & Marissa Haque

Sumber: http://www.kapanlagi.com/showbiz/selebriti/ikang-fawzi-anak-anak-bagian-jiwa-saya.html

Ikang Fawzi : Anak-Anak Bagian Jiwa Saya

Ikang Fawzi: Anak-Anak Bagian Jiwa Saya
Ikang Fawzi dan Marissa Haque
Selasa, 19 April 2011 

Kapanlagi.com - Arti seorang anak bagi Ikang Fawzi adalah bagian dari jiwa. Seperti halnya dengan Isabella Muliawati Fawzi dan Marsha Chikita Fawzi , mereka berdua seperti soulmate baginya. Sehingga saat si bungsu, Chikita atau yang akrab disapa Kiki merantau ke negeri seberang untuk bekerja,  

Ikang mengaku serasa kehilangan nyawa."Sedih, ini demi Allah ya ketika dia pergi saya kayak kehilangan nyawa. Itu anak luar biasa, anak bontot ya, jadi mereka berdua sudah kayak soulmate. Itu anak (Kiki) sudah punya rencana, dia bilang 'ayah ikut Kiki, Kiki sudah diterima di sini'. Karena angka dia kan bagus-bagus, jadi bisa diterima di mana-mana, tapi dia milih yang di luar negeri. Dia bilang 'Kiki mau berdikari, ayah harus bantu Kiki'," ujar Ikang saat ditemui di Kawasan Bintaro, Tangerang, Banten, Rabu (14/04).
"Sudah tuh, saya sambil nangis saya upayakan apa yang dia minta. Cuman di sini aku membuktikan bahwa selama ini anak tuh milik Allah, tapi itu hanya verbal, tapi dalam hati tuh 'ini punya gue tuh, dia bakal pergi'. Dari kecil gue dekap, gue nyanyiin, gue gendong sekarang dia harus pergi," imbuhnya.

Namun hal itu membuat Ikang sadar bahwa apapun yang bakal ia hadapi di kemudian hari, termasuk jika putrinya dipinang seorang pria, dirinya harus siap.

"Tapi kan sekarang ada Skype, jadi komunikasi dipermudah dunia semakin rata. Jadi beruntung bisa anytime komunikasi," kata Marissa menimpali. Namun, tetap saja Ikang tak bisa tidur karena terus terbayang wajah sang putri. "Mikirin dia yang jarang tidur, dia itu tidurnya di kantor. Dia sempat minta motor untuk aktivitas di sana, aku bilang gak, gak, gak," kilahnya.

Bukannya pelit, namun baik Ikang maupun Marissa lebih mengutamakan keselamatan putrinya itu.
"Bukan kenapa-kenapa, buat keselamatan dia juga, karena banyak kejadian di sana. Kalau aku sama Ikang bisa beliin mobil, kenapa nggak? Yang second kan bisa," tandas Marissa(kpl/hen/bun)

Dukungan dari Wendy Diana untuk Marissa Haque terhadap Perjuangan Norma Islam di Dunia Artis


Marissa Haque Berhasil Membuat Vina Panduwinata Mulai Menutupi "ITU" nya


Nov 6, '10 10:45 AM
for everyone
Bermula dari temen MP yang biasa saya panggil Bunda Ulee mengirimkan BBM menanyakan tentang hebohnya khabar di twitter mengenai Marissa haque. Saya pun tidak tahu apa-apa karena beberapa bulan ini memang sedang tidak update berita melalui notebook. Malesssss. Setelah liat di twitter memang benar, orang-orang sedang heboh membicarakan idola saya tersebut yang menulis di blog nya tentang nya dan Ikang fauzi - Vina Panduwinata dan memes.

Setelah blognya saya buka, yupz... Itu benar memang Blog seorang Marissa Haque, tapi isinya untuk sebagian orang adalah sangat berani dan langsung mengena kepada objek nya. Wow.... Walaupun saya sudah terbiasa membaca tulisan2 beliau yang jujur, tegas, berani dan islami. Tetap saja rasa penasaran pengen tau itu benar tulisan beliau atau di bajak orang lain lagi seperti yg terjadi di kompasiana beberapa waktu yang lalu. Akhirnya saya coba menghubungi beliau, hitung-hitung menyambung silaturahmi karena lama juga Ъќ>:/ saling menyapa. Beliau membenarkan itu tulisan nya. Ya itu tulisan curahan hati beliau yang sangat marah kepada Vina atau mama Ina dengan tingkah laku nya. Terlebih karena beliau juga sebagai istri dan ibu bagi anak-anak nya dan اِ نْ شَآ ءَ اللّهُ Allah sebagai muslimah yang baik. Dan mungkin teguran dan kata-kata beliau di blog itu agak keras.Tapi ya ternyata ada hikmahnya juga.

Dan yang bersangkutan pun ( mama Ina ) tidak protes akan tulisan tersebut, justru sekarang penampilan beliau sudah tidak menggunakan baju yang terlalu memperlihatkan keindahan payudara nya lagi. Dan sekarang di Indosiar ( Indonesia Got talent ) menggunakan baju yang lebih sopan dari yang sebelumnya. Alhamdulillah.... Karena saya juga suka risih melihat beliau yang sering nyanyi di TV dan sebagai komentator menggunakan baju yang belahan dada nya rendah sekali. Dan tidak baik untuk di konsumsi publik yang juga banyak anak-anak penonton nya. Pasalnya, sebagai orang yang sudah mempunyai nama baik di dunia entertaintmen sebaiknya bisa memberi contoh bagi generasi muda dengan menggunakan pakaian yang sopan. Karena beliau tanpa memperlihatkan "itu" pun sudah bagus, sudah cantik banget. Kami generasi muda melihat kualitas bernyanyi "mama Ina" bukan yang "itu" nya heheh... Oke lah Kalau begitu

Setidaknya beliau sudah memperbaiki penampilannya. Mama Ina... Musti bilang terima kasih loh sama mama Icha karena udah di ingetin... Hehehhe

Terimakasih Banyak atas Dukungan dari Samandayu untuk Marissa Haque Fawzi

 Membahagiakan kala membaca tulisan dukungan iman Islam seperti yang dibuat oleh saudaraku Samandayu, sebagai berikut:


Sumber: http://wanasedaju.blogspot.com/2010/11/marrisa-haque-dan-derita-blogger.html

Konsistensi yang Mengalir Serta Tidak Kaku dalam Brand: Marissa Haque & Ikang Fawzi

BRAND Relevan dan yang Tidak Relevan
“A brand is no longer the thing what you mention, but it is what the consumer talk about”
marissa-haque-fawzi-angelina-sondakh-massaid-knpi-bojonegoro-jatim-2005
Pencitraan di dalam perpolitikan Indonesia semakin menjadi marak, terutama ketika pimpinan tertinggi negeri ini dianggap melakukannya demi melancarkan pengaruh citra seperti apa yang dikenhendakinya. Sementara dari politisi yunior terlihat ada Angelina Sondakh dengan ilmu yang diadopsinya dari FISIP-UI jurusan Komunikasi. Kepiawaiannya memainkan isu di media masa member nilai tambah bagi kehadirannya. Saya katakana kepada Bella (Isabella Fawzi) sulungku yang kini juga sedang menuntut ilmu di tempat sama (FISIP UI jurusan Ilmu Komunikasi) agar lebih banyak memperhatikan langkah Angie dalam mengelola komunikasi politiknya. Saya tambahkan lagi dengan keterangan bahwa dia berhasil menyeruak among the crowds, baik di dalam Partai Demokrat sendiri maupun menjadi artis ‘baru’—karena Angie sendiri bukan artis dalam arti sebenarnya karena sebelumnya ‘hanya’ menjadi Putri Indonesia yang cerdas-muda-berpolitik.

Satu hal yang menjadi kunci utama dalam menyeruak among the crowds itu, bahwa konsistensi yang mengalir serta tidak kaku akan diuji oleh berjalannya waktu. Bahwa kehadirannya dalam medium infotainment hanya boleh dilakukan dalam jangka waktu pendek, dimana selebihnya harus melakukan paradigm shift pada wilayah medium lebih serius lainnya, semisal bicara mengenai teknik jalan keluar dari kisruh PSSI, Ujian Nasional dan kehadiran CAFTA pada dunia pariwisata Indonesia. Karena isunya dulu Angie adalah salah satu calon Menteri pengganti Pak Jero Wacik dalam periode yang akan datang.

Perihal kiprah Angie ke dunia tarik suara (rekaman), saya menyambut positif. Hanya pesanku, bilaman merasa kurang atau tidak cocok, jadikan hal tersebut sebagai yang pertama dan yang terakhir. Saya pribadi pernah mencoba masuk dapur rekaman yang kemudian saya sesali ‘habis-habisan.’ Saya menerima tawaran menyanyi karena saat itu yang menawarkan adalah salah satu perjaka ganteng Indonesia yang sedang naik daun bernama Fariz RM—konon khabarnya saat itu sedang jatuh hati padaku. Dan memang setelahnya saya memilih calon suami yang penyanyi namun sekolahnya betul serta rajin ibadahnya plus dari keturunan baik-baik. Nah… yang saya khawatirkan kegiatan Angie dalam hal menyanyi menjadi hal yang tidak relevan bila dikaitkan dengan koridor Ilmu Marketing Management. Jangan sampai juga kelak Angie menjadi bulan-bulanan masyarakat dan media sehinga menjadi output yang kontra produktif karena diperbandingkan dengan keprofesionalan vocal Reza mantan istri Adjie Massaid yang memang terkenal sexi serta berkarakter kuat sebagai salah seorang Diva Indonesia. Namun sebagai sebuah kenang-kenangan bagi keluarga mungkin tidak ada salahnya memang… 

Ayo bangkit Angie…kamu belum menjadi salah seorang Menteri Pariwisata tercantik dari Indonesia. Go for the best my sister in faith… I am so proud of you!

Jumat, 15 April 2011

Marissa Haque & Ikang Fawzi: Rekonsiliasi dengan Kapanlagi.com

Sepulang dari meeting untuk rekonsiliasi dengan kapanlagi.com legal team, hati ini menjadi riang dan ringan adanya. Semoga ke depannya, mbak Rere yang kemarin saya laporkan ke Polda Metro Jaya bagian Krimsus (Kriminal Khusus) atas dugaan kejahatan pidana cyber malah berbalik menjadi kawan baik kami sekeluarga. semogaaa... karena satu musuh terlalu banyak dan seribu teman terlalu sedikit.

Allahu Akbar!
Jakarta, 15 april 2011)

Marissa Haque Fawzi ditemani R.A. Menik Kodrat & Andreas plus Desna

(di Kantor kapanlagi.com di Lingkar Mega Kuningan, Menara anugerah Lantai 23, Jakarta Selatan)

Sumber: http://marissahaque-ikangfawzi-kapanlagi.blogspot.com

Jumat, 01 April 2011

Budaya Tulis-menulis dalam Keluarga Kami: Marissa Haque & Ikang Fawzi

“Musik, Film, Sastra, dan Linguistik”

Banyak teman infotainment menanyakan kepada kami berdua, seperti apa sih macam atau bentuk manajemen keluarga kami? Maka… inilah salah satu jawaban atas pertanyaan tersebut diatas, bahwa manajemen keluarga kami didasari atas elemen: (1) musik; (2) film; (3) sastra; dan (4) linguistik. Dengan pola leadership atau kepemimpinan yang transformasional.

 Hampir semua bidang berkesenian kami berempat kuasai. Kecuali di bidang seni suara atau menyanyi, hanya saya Marissa Haque yang tidak memiliki kemampuan tersebut. Namun, melalui kemampuan meulis puisi, prosa, dan esei, saya masih mampu berkontribusi terhadap ketiga anggota keluarga kami melalui penulisan lirik lagu bersama. Karenanya menulis jadi merupakankebiasaan dan kebahagiaan kami berempat di dalam merajut kebahagiaan hakiki berkeluarga. 

Ikang, saya Marissa Haque, Isabella Fawzi si sulung, dan Chikita Fawzi si bungsu, menyukai ekspresi berkesenian melalui medium musik, lukis, dan tulis-menulis. Sebagai penulis memang saya belum terlalu produktif–tentu dengan catatan penulisan ilmiah akademik saya sangat banyak. Baru terbilang dua buku saya hasilkan di dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir ini, yaitu: (1) Aminah; dan (2) Bahasa Kasih. Buku pertama adalah buku anak-anak dan lingkungan hidup terkait pencemaran lingkungan, berbahasa Inggris dan Indonesia (bilingual). Sementara buku kedua adalah transliterasi dari thesis S2-ku yang pertama dari Pasca Sarjana Unika Atmajaya jurusan LTBI (Linguistik Terapan Bahasa Inggris), tentang pengajaran Bahasa Inggris bagi anak-anak tunarungu (ASL atau American Sign Language).

Kehidupan keluarga kami memang dikelilingi oleh buku-buku, kliping artkel-berita, musik, dan film. Maka dalam waku dekat ini, insya Allah saya diberi energi oleh Allah Azza wa Jalla untuk merampungkan buku ketigaku berjudul: “Proses Kreatif Bermusik Ikang Fawzi: Syair & Lagu." 
Metode yang kupakai sejenis in-depth interview, sangat enak karena data primer-nya adalah suami sendiri. Bisa kuwawancara sembari tiduran, pakai kimono tidur, di meja makan, bahkan… di kamar mandi…hehe…

Sedikit ilustrasi dari isi buku tersebut saya tampikan sebagai berikut di bawah ini:

Lagu "Randy & CIndy" Ciptaan Ayah Ikang-ku untuk 2 Keponakannya Terkasih Kak Randy dan Kak Cindy(1) Lagu “Randy & Cindy” Ciptaan Ikang-ku untuk 2 Keponakannya Terkasih Randy dan Cindy (anak dari Kak Uttie Tangkau-Fawzi & Kak Rex Tangkau)

The Women of School of Communications (Ibu Icha, Aku, dan Kiki adikku)(2) Lagu: "Isabella", Women of School of Communications (Women of Isabella Fawzi’s Heart: Marissa Haque and Chikita Fawzi, 2009), ILUNI dari FIB UI (Fakulas Ilmu Budaya jurusan Sastra Inggris, Universitas Indonesia)

(3)Lagu "Chikita", yang tercipta karena cinta untuk kehadiran Kiki kami yang cantik dan berbakat, MMU, Cyberjaya, Malaysia.

Cari Blog Ini