Kenangan Kemenangan Kecil Marissa Haque, Ikang Fawzi, MM UGM, Program MBA, Yogyakarta

Kenangan Kemenangan Kecil Marissa Haque, Ikang Fawzi, MM UGM, Program MBA, Yogyakarta
Kenangan Kemenangan Kecil Marissa Haque, Ikang Fawzi, MM UGM, Program MBA, Yogyakarta, 25 Januari 2011

Wisuda MBA Ikang Fawzi Suami Marissa Haque dari FEB UGM, on Obsesi, GLOBAL TV, Feb, 2, 2011

Wisuda MBA Ikang Fawzi Suami Marissa Haque dari FEB UGM, on Obsesi, GLOBAL TV, Feb, 2, 2011

Tembang Gesang: Ikang Fawzi, Cerdas, kreatif dan Rendah Hati

Tembang Gesang: Ikang Fawzi, Cerdas, kreatif dan Rendah Hati

Senin, 19 September 2011

Marissa Haque & Ikang Fawzi: Cegah Pelecehan Seksual seperti Pernah Terjadi pada Penyanyi Muda “WM” dari Grup Vierra

September 19th, 2011  

lukisan-masyarakat-yogyakarta-marissa-ikang-fawziSubhanallah, saya jujur senang membaca blog dari alamat: http://ucokeren.blogdetik.com/pakai-rok-mini-kebanggaan-atau-masalah/

Kalau bukan kita yang mengingatkan suadari dan anak-cucu kita…yah siapa lagi???
Doa ikhlasku,
Marissa

Pakai Rok Mini, Kebanggaan atau Masalah?

CelotehKu Tagged , , , September 19th, 2011
Kemaren sampai pagi ini ngeliat berita masih menayangkan tentang demo puluhan perempuan dengan mengenakan rok mini menggelar aksi di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat. Aksi demo ini didasari oleh pernyataan Gubernur Fauzi Bowo yang katanya menyudutkan si korban pemerkosaan.

“Bayangkan saja kalau orang naik mikrolet, orang yang duduk di depannya pakai rok mini. Agak gerah juga, kan? Kalau orang naik motor pakai celana pendek, ketat lagi, bayangin aja. Itu yang ikut di belakangnya, bisa goyang-goyang,” kata Foke.

Memang pernyataan sang gubernur rawan salah tafsir. Jika dilihat dari sudut pandang laki-laki ya mungkin begitu adanya karena kebanyakan pasti akan gerah melihat seorang perempuan yang memakai rok mini kecuali yang imannya kuat sekali. Tapi, jika dilihat dari sudut pandang perempuan mungkin aja mereka nyantai aja kok make rok mini dan mungkin lagi ini akan menjadi suatu kebanggaan tersendiri bagi perempuan padahal ini bisa menjadi bumerang karena perempuan yang senang memakai rok mini di tempat umum otomatis akan memamerkan pahanya dan bisa jadi korban kejahatan.

memes-adisaputra-kevin-vierra-soraya-haque-ekki-soekarnoSaya teringat kata-kata bang napi klo kejahatan bisa terjadi karena adanya kesempatan. Mungkin ini juga yang terjadi pada korban pemerkosaan yang memakai rok mini. Oknum pelaku alias si sopir pasti dapet kesempatan dan peluang memperkosa si korban yang bisa jadi diakibatkan karena pelaku terpancing oleh pakaian korban yang make rok mini plus suasana sepi yang mendukung aksi pelaku melancarkan kejahatan.

Dalam aksi demo itu mereka membawa poster dan spanduk besar dalam kegiatan yang cukup menyita perhatian pengguna jalan itu. Spanduk besar yang dibawa salah satunya bertuliskan ‘Jangan salahkan baju kami. Hukum si pemerkosa’. Ya, pastilah bukan baju si perempuan yang salah, tapi si perempuan yang salah pake baju, hehe. Wajarlah jika perkataan teman saya yang sering jalan-jalan benar adanya kalau dia sekarang lebih banyak melihat paha perempuan daripada paha ayam. (baca: Memang susah menghindari tontonan aurat wanita)

Korban pemerkosaan pastilah akan dihukum. Tapi, apakah perempuan yang senang pakai rok mini dan mengumbar aurat depan umum yang bisa saja memancing tindak kejahatan yang merugikan dirinya bisa dihukum? Pastilah tidak karena kita hidup di negara yang katanya sudah menganut prinsip kebebasan. Seperti perkataan salah seorang demonstran yang juga produser film, Nia Dinata kalau perempuan Indonesia harus dibebaskan memakai apa saja yang dia mau. “Mereka harus berpakaian sesuai karakter pribadinya,” kata dia. Jadi, seorang perempuan yang senang memakai rok mini dan mungkin itu sesuai dengan karakter pribadinya akan menjadi suatu kebanggaan tersendiri yang bisa saja memancing masalah besar bagi sang perempuan. Kata nenekku sih lebih baik mencegah daripada mengobati, upzz :D

Rabu, 14 September 2011

Terimakasih Metro TV: Ikang Fawzi dalam Mengenang Utha Likumahuwa (Sept 14, 2011)

Ketegaran Utha pun menginspirasi pria yang kini bergelut di usaha properti itu. Di mata ayah dua anak itu, Utha merupakan guru sekaligus abang yang mendorong ia menjadi seorang entertainer sejati. Utha pun berpedan pada pria kelahiran tahun 1959 itu untuk tetap menyanyidengan enjoy dan sepenuh hati. Ikang merupakan musisi berprestasi yang menggeluti genre rock.
1-ikang-fawzi-adjie-soetama-di-metro-tv-mengenang-utha-likumahuwa-september-2011BAGI Ikang Fawzi, musisi senior Utha Likumahuwa merupakan sosok yang menjadi teman sekaligus abang baginya. Utha tak hanya mengajarkan teknik vokal pada penyanyi rock bernama asli Ahmad Zulfikar Fawzi itu, tapi juga pembelajaran hidup. “Dia punya filosofi hidup yang luar biasa. Tidak ada kesedihan dalam hidupnya dan selalu enjoy sama keluarganya,” kata Ikang saat ditemui www.metrotvnews.com usai mengisi acara di 811 Show Metro TV. 
Suami politikus Marisa Haque itu bercerita dulu ada teman yang meninggal. Ia sedih. Utha yang melihat kesedihan Ikang justru memarahinya. “Katanya kamu jangan sedih, jangan terlalu memanjakan diri kamu, nanti malah membuat keluarganya makin sedih. Pada periode Utha sakit hingga wafat, itu yang saya pegang. Bahkan anak almarhum juga tidak menangis,” tukas Ikang yang melejit lewat lagu ‘Catatan Si Boy’ itu.
2-ikang-fawzi-adjie-soetama-di-metro-tv-mengenang-utha-likumahuwa-september-2011Sejumlah prestasi yang pernah Ikang Fawzi raih di antaranya Penyanyi Pria Musik Rock/Pop Rock Terbaik versi Majalah Gadis (1985), Penyanyi Rock Terbaik versi Majalah Gadis (1986), Pencipta Lagu Rock Terbaik dari BASF Award (1987), Album Rock Terbaik dari BASF Award (1987), The Best Selling Indonesian Album dari BASF Award Pop Rock (1987) dan Penyanyi Rock Terbaik versi Majalah Monitor (1989). (**)

Sumber: http://www.metrotvnews.com/read/behindscenedetail/2011/09/14/52/Ikang-Fawzi-Pernah-Dimarahi-Utha-Karena-Bersedih-Hati

“Terimakasih Metro TV: Ikang Fawzi dalam Mengenang Utha Likumahuwa (Sept 14, 2011)”

likumahuwa

Senin, 12 September 2011

Alhamdulillah Our Beloved Chikita Diwisuda 10 Oktober 2011 Besok: Marissa & Ikang



Sumber: http://marissahaque-kiki-inspirasi.blogspot.com/

Fabiayyi ala'i Robbi Kumma Tukadzdzibaaan... Ya Allah tak ada lagi ni'mat yang akan aku dustakan. Terimakasih banyak untuk semua kenikmatan di dunia yang telah Kau titipkan pada kami Ya Allaaaah...

Terimakasih pula untuk kedua putri cantik lahir bathin yang telah Engkau berikan dalam penikahan kami selama 25 tahun ini sejak tanggal 3 Juli 1986 lalu.


Terimakasih tak terhingga untuk kesempatan menjelajah dunia keilmupengetahuan kepada kami berempat sejauh ini Ya Rob... Walau terkadang rezeki tidak terlalu lapang, namun Kau selalu memberikan jalan keluar terbaik yang paling Engkau ridhoi sejauh ini.

Disaat kami sedikit lengah dan 'oleng' Engkau berikan jalan kepada kami untuk kembali meluruskan niat serta langkah dalam meniti buih kehidupan yang tak selalu semanis madu.

Terimakasih juga untuk seluruh kebahagiaan lahir dan bathin yang selalu dikembalikan ke kami walau sesekali pernah menguap karena'udara' panas oleh karena "naar''-Mu Ya Rob... Ampunilah kami semua kami ini hanyalah makhluk-Mu yang aniaya... la illaha ila anta subhanaka inni kuntu mindzdzoolimiin...






"Alhamdulillah Our Beloved Chikita Diwisuda 10 Oktober 2011 Besok: Marissa & Ikang"

“Keluarga Gonzales Timnas yang Sangat Ramah: Marissa Haque & Ikang Fawzi”

ikang-fawzi-gonzales-marissa-haque-eva-siregar-golzales-isabela-fawzi 
Liputan6.com, Jakarta:

Sumber: http://id.berita.yahoo.com/foto/ketika-p…

Diam-diam istri pesepakbola nasional Christian Gonzales, Eva Gonzales, mengagumi pasangan artis senior Ikang Fawzi dan Marissa Haque. Eva pun mengundang artis idolanya itu untuk menghadiri acara ulang tahun putri pertamanya, Amanda Gonzales, yang ke-17. Eva mengaku tidak menyangka jika pasangan yang kini lebih aktif bergelut di dunia politik itu mau hadir di pesta ulang tahun anaknya.


“Ini idola saya sama suami saya. Ini bener-bener reunian dari saya kecil mereka bener-bener udah di langit. Jadi mana mungkin kenal sama saya,” puji Eva Gonzales kepada pasangan yang kini masih tampak mesra, seperti ditayangkan Status Selebritis di SCTV, Sabtu (13/8).

Ternyata, Ikang dan Marissa juga nge-fans dengan perfoma Christian Gonzales di lapangan. Baik Ikang maupun Marissa pun ikut memuji idolanya itu. “Kita tuh seneng banget sama Christian Gonzales apalagi waktu kemaren membela Indonesia. Di saat Indonesia tengah lesu, Gonzales mampu mengangkat kembali nama timnas Indonesia,” puji pria yang bernama lengkap Ahmad Zulfikar Fawzi.(APY/ANS)

“Keluarga Gonzales Timnas yang Sangat Ramah: Marissa Haque & Ikang Fawzi”

Rabu, 24 Agustus 2011

“Marissa Haque & Ikang Fawzi: Silaturahim di Yogya Memang Berkah “

ikang_fawzi_dan_marissa_haque
Pada tanggal 18 Agustus 2011 lalu selepas HUT Kemerdekaan RI ke 66, saya Marissa Haque Fawzi berhasil lulus dengan nilai “A” bulat dari FEB (Fakultas Ekonomi Bisnis) di UGM (Universitas Gadjah Mada). Sebelumnya pada awal tahun tepatnya Januari 2011 ini Ahmad Zulfikar Ikang Fawzi suamiku berhasil lulus duluan dengan pencapaian sama yaitu “A” bulat juga. Bukan untuk bersaing namun justru kelak untuk saling melengkapi atau aliansi atau kolaborasi. Karena Ikang lebih fokus kepada ekonomi makro berbasis kepada Teori Adam Smith (Keynesian) sementara saya lebih memilih meletakkan hati-pikiran-energi kepada ekonomi mikro syariah berbasis kepada semangat Prof Mubyarto (Mubyartois).

Proses ujian sidang MBA saya alhamdulillah paling lancar di hari itu, karena hanya memakan waktu sekitar 25 menitan. Dengan masa 15 menit presentasi dan 5-10 menit menjawab pertanyaan lisan dari tiga orang penguji, yaitu: (1) Prof.Dr. Basu Swatha Dharmmesta/Pakar Marketing Strategic temannya Prof. Philip Kottler; (2) Dr. Fahmi Radhi/Direktur The Mubyarto Institute; (3) Dr. Goedono/Pakar Strategic Management.

marissa-haque-ikang-fawzi-bersama-ananta-herry-dari-tim-los-lembaga-ombudman-swasta-dan-bmt-beringharjo-mursida-rambe

Selesai ujian sidang tertutup MBA tersebut saya langsung didaulat untuk mempresentasikan hasil penelitian selama enam bulan tersebut di LOS (Lembaga Ombudsman Swasta) milik Pemda DIY/Kesultanan Yogya sembari buka puasa bareng dengan beberapa media lokal di sana.

akrab-kekeluargaan-presentasi-hasil-thesis-mba-marissa-haque-ikang-fawzi-di-pendopo-profdr-amien-rais-yogyakarta-bersama-mursida-rambe-hanum-rais-dan-astri-hanafi-rais

Keseokan harinya tertanggal 19 Agustus 2011, silaturahim ke Pendopo Keluarga besar Prof.Dr. Amin Rais Guru Besar FISIPOL UGM. Di sana saya diterimas anak menantu Pak Amin Rais istri dari Hanafi Rais beserta Ibu dan anak-anaknya. Juga Hanum Rais putri Pak Amin yang memiliki hobi sama dengan saya yaitu : “menulis!”

silaturahim-presentasi-hasil-thesis-mba-marissa-haque-ikang-fawzi-di-pendopo-profdramien-rais-yogyakarta-bersama-mursida-rambe-hanum-rais-dan-astri-hanafi-rais

Tak dinyana ternyata kami merasa cocok dan ingin terus melanjutkan silaturahim ke depannya demi kemajuan Daerah Istimewa Yogyakarta. Kami ingin melihat Mas Hanafi Amin Rais menjadi Walikota Yogyakarta 2011 besok ini. Karena Mas Hanafi dan juga Prof. Amin Rais sangat mendukung keberadaan BMT seperti apa yang telah saya dapatkan dari hasil penelitian MBA ku sebelumnya.

4-marissa-haque-mursida-rambe-membawa-konsep-bmt-kepada-calon-walikota-diy-2011-pendopo-prof-dr-h-amien-rais

Insya Allah doa kami semua dapat ridho Allah Azza wa Jalla dan dikabulkan-Nya…
Amiiiin… Ya Robbal Alamiiin…

“Marissa Haque & Ikang Fawzi: Silaturahim di Yogya Memang Berkah “

Rabu, 17 Agustus 2011

Kehidupan Silaturahim Kami dalam Jumpa Keluarga Besar Christian Gonzales: Marissa Haque & Ikang Fawzi


Liputan6.com, Jakarta:
Sumber (1):  http://tv.liputan6.com/main/read/8/1061798/0/ketika-para-selebritis-saling-mengagumi
Sumber (2):  http://id.berita.yahoo.com/foto/ketika-p…
13th Agustus 2011, posted in My Family Story

ikang-fawzi-gonzales-marissa-haque-eva-siregar-golzales-isabela-fawzi
Diam-diam istri pesepakbola nasional Christian Gonzales, Eva Gonzales, mengagumi pasangan artis senior Ikang Fawzi dan Marissa Haque. Eva pun mengundang artis idolanya itu untuk menghadiri acara ulang tahun putri pertamanya, Amanda Gonzales, yang ke-17. Eva mengaku tidak menyangka jika pasangan yang kini lebih aktif bergelut di dunia politik itu mau hadir di pesta ulang tahun anaknya.

“Ini idola saya sama suami saya. Ini bener-bener reunian dari saya kecil mereka bener-bener udah di langit. Jadi mana mungkin kenal sama saya,” puji Eva Gonzales kepada pasangan yang kini masih tampak mesra, seperti ditayangkan Status Selebritis di SCTV, Sabtu (13/8).

Ternyata, Ikang dan Marissa juga nge-fans dengan perfoma Christian Gonzales di lapangan. Baik Ikang maupun Marissa pun ikut memuji idolanya itu. “Kita tuh seneng banget sama Christian Gonzales apalagi waktu kemaren membela Indonesia. Di saat Indonesia tengah lesuh, Gonzales mampu mengangkat kembali nama timnas Indonesia,” puji pria yang bernama lengkap Ahmad Zulfikar Fawzi.(APY/ANS)

“Keluarga Gonzales Timnas yang Sangat Ramah: Marissa Haque & Ikang Fawzi”

Sumber:http://chikitafawzi.blogdetik.com/2011/08/13/keluarga-gonzales-timnas-yang-sangat-ramah-marissa-haque-ikang-fawzi/

Kehidupan Silaturahim Kami dalam Jumpa Keluarga Besar Christian Gonzales: Marissa Haque & Ikang Fawzi

Selasa, 16 Agustus 2011

"Marissa Haque & Ikang Fawzi: Upaya Membuat Nyaman Hati Pasangan"


Disaat kita memberi sesungguhnya karena kita sudah banyak menerima!

Kuncinya semua kembali kepada pasangan kita. Sejauh mana pasangan suami atau istri dapat saling mendukung satu dengan lainnya, sehingga mampu selalu membuat nyaman hati pasangannya.


cinta_kami_selamanya_sampai_mati-ikang-fawzi-dan-marissa-haque-1Pasangan suami istri sejati, akan berada dalam irama harmoni untuk saling memahami serta  selalu mendukung. Intinya adalah, komunikasi produktif di antara keduanya dalam perkawinan. Cirinya adalah ketika mata hati serasa selalu terkait satu dengan lainnya. Seperti itu sejujurnya yang kami rasakan selama 25 tahun masa pernikahan kami.

Kami berdua--Ikang Fawzi dan Marissa Haque--memang bukanlah pasangan yang luar biasa sempurna. Namun kami bertekad agar kesepakatan yang kami buat sejak awal dapat kami wujudkan dalam kenyataan sejarah pernikahan kami, yaitu: "... untuk selalu satu suami dan satu istri sampai mati."

Insya Allah... sejujurnya demikian, dan selamanya demikian. Sampai ajal menjemput kami, karena setiap yang bernyawa pasti akan merasakan mati...

May Allah always bless our marriage... amiiin...

Catatan: Avatar Blog Ini dari iklan Oil of Olay

Sumber: http://ikangdanmarissa.blogdetik.com/


"Marissa Haque & Ikang Fawzi: Upaya Membuat Nyaman Hati Pasangan"

Minggu, 14 Agustus 2011

Rabu, 27 Juli 2011

Bahasan Cowok-cowok ala Keluarga Haque: dalam Marissa Haque Fawzi

Memiliki cowok (pacar) dengan wajah tampan adalah idola semua kaum hawa. Memang betapa bahagianya diri para wanita jika telah memiliki pacar dengan wajah yang sangat tampan. Namun wajah tampan saja tidak bisa menjadi pilihan semua wanita. Terkadang sifat bijaksana, pintar dan romantis juga banyak menjadi pilihan wanita.

Sumber: http://asmadie.blogdetik.com/2011/07/27/ada-enam-tipe-pria-ideal-di-mata-wanita/

Nah, kali ini saya akan membahas mengenai beberapa sifat pria yang biasanya menjadi idaman para setiap wanita.

1. Percaya Diri
Percaya diri atau pede istilah gaulnya, mungkin standar utama yang paling dicari oleh cewek-cewek. Biasanya cowok-cowok yang memiliki rasa percaya diri tinggi selalu memandang cewek tanpa penuh keraguan. Sikap dan cara pandang ini di mata cewek sangat menggairahkan dan meyakinkan. karena ini membuat semua cewek jadi tergila-gila karenanya. Apalagi kalau sang cowok memiliki satu keahlian atau kemahiran, misalnya jago main sepak bola, bulu tangkis dan lain-lain. Di jamin cewek-cewek bakalan nguber tuh.

2. Lelaki Lucu
Biasakan untuk selalu tidak menjadi orang yang serius atau gemar bercanda. Karena biasanya cewek tidak mau dekat-dekat dengan cowok tipe seperti ini. Tapi berusaha untuk menjadi cowok penghibur dikala cewek-cewek sedang sedih, karena itu banyak dicari loh…! Biasanya cowok yang suka menghibur dengan cerita-cerita lucu atau film-film lucu yang pernah ditonton berdua, banyak digemari cewek.

3. Romantis
Pada dasarnya cewek itu rata-rata menginginkan cowok yang romantis. Sebab ini standar utama yang harus dipenuhi oleh setiap cowok. Harus diingat romantis disini bukan dalam arti nafsu loh. Romantis yang dimaksud disini adalah yang pandai mengambil hati dan bijaksana. Apalagi kalau ditambah sikap penyayang dan penuh perhatian. Dijamin lagi dah, pasti ngebet banget tuh cewek-cewek.

4. Bijaksana
Untuk tipe keempat ini beda tipis dengan romantis. Banyak cewek yang sering bermimpi untuk mendapatkan pasangan yang bijaksana dan pandai. Apalagi kalau cowok itu punya posisi dan jabatan yang bagus, wah impian para cewek banget tuh. Nah jika sang cowok memiliki tipe seperti ini, biasanya si cewek harus berpikir dua kali untuk bisa menjadi gebetan dengan tipe cowok ini.

5. Penyayang dan suka Anak-anak
Untuk tipe yang kelima ini. Ada anggapan kalau cowok yang bijaksana adalah cowok yang berpengetahuan luas, dan cenderung menyukai anak-anak. Biasanya banyak cewek tersentuh dengan cowok tipe ini, karena dianggap mampu menjaga diri mereka. Dan satu bukti tipe cowok ini layak dijadikan pendamping karena mampu menjadi suami teladan dan bapak yang penyayang. Benar nggak sih ?

6. Fashionable
Untuk tipe yang terakhir ini adalah tipe yang cukup digemari oleh setiap cewek. Di jaman yang serba stylish ini adalah waktu untuk mendominasinya agar bisa tampil lebih fashionable. Karena dominasi gemar berdandan bukan ada pada cewek saja, cowok juga loh..! Tipe cowok yang suka berdandan, stylist dan fashionable biasanya mampu membuat kesan pertama yang baik di mata cewek. Apalagi kalau cowoknya bertubuh harum, bersih dan memiliki tubuh yang terawat rapi. …


Minggu, 17 Juli 2011

Mendag Akui China Main Curang di ACFTA : detikFinance.com dalam Marissa Haque Fawzi


Senin, 11/04/2011 18:07 WIB
Ramdhania El Hida - detikFinance


Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu mengatakan berdasar temuan tim independen Komite Anti Dumping Indonesia (KADI) dan Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia (KPPI) terungkap bahwa terdapat perdagangan yang timpang sebagai imbas dari penerapan kebijakan ACFTA. Namun, kata Mari, pemerintah telah menanggulangi ketidakseimbangan tersebut melalui penerapan beberapa kebijakan.

"Temuannya menunjukkan bahwa ada perdagangan yang tidak fair makanya itu kita kenakan bea masuk tambahan, itu namanya bea masuk antidumping, ada juga namanya bea masuk safeguard, namanya bea masuk penyelamatan," ujarnya ketika ditemui di Kantor Kemenko Perekonomian, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Senin (11/4/2011).

Meskipun Mari menyatakan komitmen kebijakan ACFTA akan tetap dijalankan. Pasalnya, kebijakan tersebut juga mempunyai keuntungan seperti meningkatnya investasi China di Indonesia.

"Iya masih komit, kita mengatasi masalah daya saing di dalam negeri, untuk mengatasi berbagai hal, ada yang infrastruktur ada masalah bahan baku. Semua itu harus kita atasi dan pada saat sama kita sudah punya kesepakatan bilateral dengan China untuk menjaga supaya hubungan kita itu win-win," tegasnya.

Hal senada juga disampaikan Menko Perekonomian Hatta Rajasa, yang mengatakan pemerintah akan tetap menjalankan kesepakatan yang telah ada dengan China.

"Yang paling penting buat kita itu bagaimana agar balance dan tidak merugikan kita. Itu PR (pekerjaan rumah) kita, kita kerjakan, meningkatkan capacity building dan meningkatkan daya saing. Tapi juga China kita minta menjaga balance of trade-nya. ASEAN iya, kita harus komit dengan ASEAN. Ini dalam kerangka ASEAN, bukan bilateral. Tapi kita juga tidak ingin industri kita mengalami gangguan, apalagi sampai mengalami kebangkrutan atau apapun sesuai laporan perindustrian," ujarnya.

Sebagai informasi, sebanyak tujuh jenis produk industri yakni besi dan baja, tekstil dan produk tekstil (TPT), kosmetika, mainan anak, alas kaki, lampu, dan loudspeaker diusulkan untuk dievaluasi penerapannya pasca implementasi perjanjian perdagangan bebas ACFTA.

Dirjen Basis Industri Manufaktur (BIM) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Panggah Susanto mengatakan, dari tujuh produk tersebut, terdapat lima jenis produk utama yang mengalami lonjakan impor yang signifikan. Kelima produk itu adalah besi dan baja, TPT, mainan anak, kosmetika, dan alas kaki.

Berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS), selama Februari 2011 perdagangan Indonesia dengan China juga mencatat defisit US$ 324,5 juta. Defisit neraca perdagangan nonmigas dengan China pada periode Januari-Oktober 2010 mencapai US$ 5,3 miliar. Angka itu mengalami peningkatan sebesar US$ 1,4 miliar dibandingkan periode yang sama tahun 2009 senilai US$ 3,9 miliar.

(nia/hen)

Senin, 11 Juli 2011

Bersama KOMPAS-Gramedia & Nagaswara Ikang Fawzi-Ekki Soekarno-Gilang Ramadhan Muncul Kembali!

Ikang Fawzi is Back!


YA, rocker matang era-80an itu rupanya gatal berteriak dan berjingkrak seperti pada masa kejayaaanya dulu. Suami aktris senior Marissa Haque itu memutuskan untuk kembali eksis di industri musik Tanah Air.

Ikang-Fawzi-Anggie-BI"Main musik itu suatu berkah untuk orang lain, makanya saya pun merasa bersalah kalau enggak bisa menghasilkan sebuah karya lagi, jadi saya putuskan untuk aktif (menyanyi) lagi," bilang Ikang saat menggelar konser "Go Clean" di Gedung Bentara Budaya, Palmerah, Jakarta Barat, baru-baru ini.

Akan tetapi, rocker yang identik dengan lagu Preman itu tak kembali ke panggung musik dengan bersolo karier. Kali ini, dia turut mengajak saudara-saudara iparnya, yakni Ekki Soekarno (suami Soraya Haque) dan Gilang Ramadhan (suami Shahnaz Haque) membentuk sebuah band bernama Brother In Law (BIL) Project.

Konsep untuk membentuk band dengan saudara ipar sudah lama direncanakan pria berusia 51 tahun ini. Namun, baru tahun ini pelantun soundtrack film legendaris Catatan Si Boy itu berhasil mengajak mereka mengeluarkan sebuah album.

"Kita udah dari 10 tahun lalu ngeband bareng, tapi baru bisa bikin album ya sekarang. Karena memang semakin tua kesibukan bukannya makin berkurang, malah bertambah. Jadinya agak susah untuk bisa ketemu setiap hari di studio," beber Ikang.

Bersama Ekki dan Gilang di BIL Project, Ikang berhasil merilis single berjudul Hancur Hatiku. Melalui lagu tersebut, Ikang kembali menyuguhkan nuansa musik rock ala tahun 1980-an.

"Tiga Ipar Berbahasa Perancis Haque Bersatu dalam BIL Project (the Brother in Law)"

Jumat, 08 Juli 2011

Catatan "MUSIK SAWAH" dari BIL (Brother in Law): Ikang Fawzi & Marissa Haque

Bentara Pentas Musik
BIL PROJECT
marissa-haque-ikang-fawzi-soraya-haque-ekki-soekarno-shahnaz-haque-gilang-ramadhan-adhi-madura-dalam-musik-sawah-bersama-bil-7-juli-20111
Brother in Law: Ikang Fawzi, Ekki Soekarno dan Gilang Ramadhan

Sumber: http://www.bentarabudaya.com/agenda.php?id=825

 
07 Jul 2011
 
Bentara Budaya Jakarta
GO CLEAN CONCERT


Kamis, 7 Juli 2011 pukul 19.30 wib
BIL (Brother in Law) terdiri dari Ikang Fawzi, Ekki Soekarno dan Gilang Ramadhan. Nama mereka selama ini dikenal sebagai figur-figur yang berkecimpung di dunia musik dengan serius dan konsisten. Ikang Fawzi (51) adalah musisi dan penyanyi rock, juga pemain film yang populer tahun 1980-an. Saat ini Ikang lebih sibuk sebagai pengusaha properti dibanding kegiatannya di dunia seni yang membesarkan namanya. Ekki Soekarno (49) adalah
pemeran dan pemusik Indonesia. Ia pernah bermain dalam sejumlah film nasional dengan debut dalam film Tirai Malam Pengantin (1984). Selain itu, ia pernah menjadi penyanyi dengan mengeluarkan satu album dimana ia bernyanyi bersama Ikang Fawzi, Andi Meriem Matalatta, Fariz RM, dan Dian Pramana Poetra. Sementara Gilang Ramadan (48) adalah pemusik yang berfokus bermain drum. Musik, bagi mereka bukan hanya sekadar berkarya dan memburu  popularitas, tapi musik adalah bahasa jiwa, bahasa universal bagi mereka bertiga. Bermusik diharapkan menjadi ekspresi rasa dan kreativitas dengan menyampaikan berbagi pesan kemanusiaan, kontrol sosial  serta perdamaian. 

"Marissa Haque Fawzi: Terimakasih Naga Swara & Bentara Budaya (Kompas-Gramedia) Telah Mendukung BIL"

Minggu, 03 Juli 2011

Tulisan Lamaku Tahun 2009 di kompasiana.com: Marissa Haque Fawzi


"Menangisi sang Garuda"
OPINI | 12 September 2009 |
Sumber: http://umum.kompasiana.com/2009/09/12/menangisi-sang-garuda-pada-hut-presiden-sby-ke-60-marissa-haque/register


1-garuda-pancasila-marissa-haque-2009
“Garuda Pancasila, akulah pendukungmu;
Patriot proklamasi, sedia berkorban untukmu;
Pancasila dasar negara;
Rakyat makmur adil sentosa;
Pribadi bangsaku;
Ayo maju… maju;
Ayo maju… maju;
Ayo maju… maju.”
Sebelumnya ingin kuucapkan: Selamat Hari Ulang Tahun Pak Presiden SBY ke 60, Semoga Panjang Umur dan Sejahtera Selalu. Sebagai salah seorang rakyat/warganegara Indonesia yang percaya kepada konsep Pancasila dengan “Garuda Pancasila” sebagai simbol/lambang negara, kuyakini penggalan syair akulah pendukungmu; patriot proklamasi; sedia berkorban untukmu.
Walaupun dengan hati perih dan berderai airmata yang bercucuran tak tertahankan ketika secara lirih perlahan kunyanyikan bait demi bait didalam syair lagunya, serta meresapi makna sangat dalam yang terkandung pada isi syairnya. Sebagai warganegara yang baik kutetapkan dalam hati ini melalui pernyataan: Jangan tanyakan apa yang bisa aku peroleh dari negriku, namun apa yang mampu aku berikan kepada negriku(Kennedy, 1960).
Tulisan ini sebanarnya adalah satu dari sekian tulisanku yang hendak kubuang ketong sampah diruang perpustakaan karena telah beberapa hari ‘ngendon’ didalam komputerku karena serasa tidak pernah berhasil mampu kuselesaikan pasca pertemuan ‘mewah’ diruang kerja Ketua MK (Mahkamah Konstitusi) Prof. Dr. Mahfud MD, SH, SU dilantai 15 Gedung MK di Jakarta pada pukul 16.00 sore hari bertepatan dengan HUT ke 60 Presiden SBY tertanggal 9 bulan 9 tahun 2009 sekaligus tenggat waktu kadaluwarsa penetatapan Keputusan KPU atas terkatung-katungnya nasib Anggota Legislatif Putaran 3 (tiga) yang berhak duduk di DPR RI mewakili rakyat dari wilayah konstituennya.
2-marissa-haque-fawzi-sang-garuda-indonesia-2009
1. Elang Jawa sang Garuda Pancasila
Banyakkah dari kita yang faham bahwa simbol negara kita Garuda Pancasila adalah datang dari sang Elang Jawa (Spizaetus bartelsi) yang merupakan salah satu spesies elang berukuran sedang endemik di Pulau Jawa. Sehingga secara bercanda sering saya sampaikan kepada banyak teman yang dekat dihati bahwa kalau kita perhatikan – maafkan saya karena hanya ingin bercanda dan tak ada maksud sara atau melecehkan suku lain ditanah air – bahwa sebenarnya NKRI itu sudah ‘setengah terkutuk’ selalu orang Jawa yang akan menjadi pemimpin negeri ini. Yaitu Kepala Negara yang sekaligus Kepala Pemerintahan didalam sitem pemerintahan Presidensil cq Presiden Republik Indonesia – adalah wajib dan harus dan ‘wajib dan harus dan wajib dan harus dan wajib dan harus’ Orang Jawa. Kenapa? Yah… karena simbol Jawa ada dalam simbol NKRI. Apakah simbol tersebut adalah seekor burung yang hanya ada sebagai endemik di Pulau Jawa doang-only-thok-sajaaaa…? “Ya, simbol/metaphor Orang Jawa yang di-convey dalam Elang Jawa (Spizaetus bartelsi),” jelasku ringan kepada mereka semua.
Hmmm… disetujui atau tidak, bukankah kita sudah menggunakan simbol in sejak awal kemerdekaan tahun 1945 lalu? Pernahkah kita mengingat bahwa disaat kita sekolah di SD sampai dengan SMA bahwa Garuda Pancasila adalah Spizaetus bartelsi sang Elang Jawa yang hanya hidup/endemik dipulau Jawa semata? Akankah itu berpengaruh kepada anak-anak Indonesia yang non-Jawa dan bukan berasal dari Pulau Jawa? Apakah jargon Bhineka Tunggal Ika yang ada pada pita dikepit dalam cakar kuat kaki sang Elang Jawa menyiratkan bahwa yang non-Jawa ada didalam cengkeraman sang Jawa?
Menurut pendapat saya pribadi, sejauh yang non-Jawa ada didalam cengkeraman sang Jawa berada dalam jantung-hati Pancasila, sampai sejauh itu akan fine-fine sajaaa… Artinya mau dia sang Jawa ataupun sang non-Jawa, sejauh seluruh sila yang termaktub didalam isi pasal-pasal dalam Pancasila diakomodir dan diimplementasikan akan berjalan dengan halalan thoyiba. Jalankan saja cita-cita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang telah dituangkan kedalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Siapapun yang menjadi pemimpin di Indonesia dari tingkat pusat sampai ke segala daerah disegala tingkatan, tinggal melaksanakan seluruh “warisan/amanat” para founding-fathers kita dahulu. Apa itu cita-cita Proklamasi 1945, kenapa sesungguhnya kita harus merdeka dari seluruh penjajahan dibumi Pertiwi, dan lain sebagainya.
Terdapat empat buah cita-harap yang mendasari kemerdekaan Republik Indonesia yang jika dilaksanakan oleh siapapun yang menjadi pemimpin di Indonesia maka akan dapat mewujudkan kesejahteraan rakyat dan kejayaan Nusantara, yaitu: (1) melindungi segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia; (2) memajukan kesejahteraan umum; (3) mencerdaskan kehidupan bangsa;(4) ikut serta melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Itulah semangat-spirit-ruh dari para founding-fathers kita dahulu saat mendirikan Republik Indonesia. Ditahun 2009 ini setelah Pilpres dilaksanakan, menjadi pertanyaan besar apakah Pemerintahan Rezim SBY telah dengan jelas menunujukkan keberpihakannya kepada upaya perlindungan segenap bangsa Indonesia serta tumpah darahnya termasuk didalamnya memajukan kesejahteraan umum? Ketika Indonesia dihadapkan dengan persaingan global dengan HDI (Human development Index) sangat rendah, dengan wajib belajar hanya 9 tahun hingga kelas 3 SMP, apa yang dapat diharapkan menjadi competitive advantage anak-bangsa negeri ini didalam keikut sertaan didalam perdaiaman dunia? Tentunya para founding-fathers kita dahulu tidak mencita-citakan anak-bangsanya menjadi generasi ‘koeli’ ditingkat internasioanl yang sepulang dari tempat kerja tinggal membawa cacat badan karena penganiayaan majikan dan anak berambut keriting tak berayah? Para perempuan perkasa yang telah memberikan sumbangsih pendapatan nasional setidaknya sekitar Rp 150 Trilyun,- setiap tahun, tidak harus terpaksa keluar kampung halamannya bila saja negeri ini tetap memberikan fokus bagi dunia pertanian dimana sebagian besar penduduk negeri ini tergantung dari penghasilan usaha tani. Bergeser kelautan? Allah Azza wa Jalla meberikan laut luas bagi kita anak bangsa tanpa harus memeliharanya, semua tinggal tangkap saja asalkan mampu membelaki diri dengan armada dan peralatan tangkap yang terus berinovasi serta mampu menghalau penagkap ikan liar dari negeri tetangga. Leang Jawa dalam Garuda Pancasila menyiratkan Indonesia membutuhkan seorang pemimpin yang jeli setajam mata elang yang mampu fokus dan menukik didalam menangkap seluruh peluang/opportunity demi me-leverage kemakmurannya bukan dengan sekedar bagi-bagi BLT namun rakyat juga yang harus membayar pinjaman dasar dan bebean hutangnya dari Negara donor – The Washington Consencuss: (1) IMF; (2) World Bank; (3) WTO. Sudahkah Presiden SBY pada HUT beliau ke 60 telah mampu menjadi sang Elang Jawa bermata tajam bagi rakyat Indonesianya secara keseluruhan tanpa terkecuali dan meninggalkan kepentingan kepompoknya – baik sisa rezim Orde Baru maupun rezim nowadays binaanya sendiri? Bila memang abik dan benar kenapa tidak untuk me-LANJUTKAN? Bila belum maka tidak ada salahnya kita koreksi bersama-sama bukan? Namun apakah masih sebebas sang burung Elang Jawa yang terbang tinggi diangkasa tanpa harus bersentuhan dengan Pasal 310 dan 311 KUHP tentang Perbuatan Tidak Menyenangkan dan Pencemaran Nama Baik?
3-menangisi-sang-garuda-marissa-haque-fawzi-2009
2. Elang Jawa Spizaetus bartelsi
Identik dengan lambang negara Republik Indonesia Garuda Pancasila, (MacKinnon, J. 1993) dalam disertasiku Doktorku – Marissa Grace Haque Fawzi dari IPB – mengatakan bahwa burung Garuda/Elang Jawa ini memiliki ciri bertubuh langsing dengan ukuran sedang sampai besar. Panjang tubuh berkisar sekitar 60-70 cm (dari ujung paruh hingga ujung ekor). Kepalanya berwarna coklat kemerahan (kadru) dengan jambul yang tinggi menonjol – terkadang dari samping mirip burung kakak tua hanya lebih ekstrim – dengan 2 sampai 4 helai/lembar bulu sepanjang hingga 12 cm. Memiliki tengkuk berwarna coklat-kekuningan bahwan terkadang nampak keemasan bila terkena sinar matahari. Sangat anggun dengan kesan gagah perkasa. Jambul hitam dengan ujung putih, mahkota dan kumis berwarna hitam, sedangkan punggung dan sayap coklat gelap. Kerongkongan keputihan dengan garis (sebetulnya garis-garis) hitam membujur di tengahnya. Ke bawah, ke arah dada, coret-coret hitam menyebar di atas warna kuning kecoklatan pucat, yang pada akhirnya di sebelah bawah lagi berubah menjadi pola garis (coret-coret) rapat melintang merah sawo-matang sampai kecoklatan di atas warna pucat keputihan bulu-bulu perut dan kaki. Berbulu pada kaki menutup tungkai hingga dekat ke pangkal jari. Ekor kecoklatan dengan empat garis gelap dan lebar melintang yang nampak jelas di sisi bawah, ujung ekor bergaris putih tipis. Betina berwarna serupa, sedikit lebih besar. Iris mata kuning atau kecoklatan, paruh kehitaman, sera (daging di pangkal paruh) kekuningan, kaki (jari) kekuningan. Burung muda dengan kepala, leher dan sisi bawah tubuh berwarna coklat kayu manis terang, tanpa coretan atau garis-garis. Bunyi suara nyaring tinggi, berulang-ulang, klii-iiw atau ii-iiiw, bervariasi antara satu hingga tiga suku kata. Atau bunyi bernada tinggi dan cepat kli-kli-kli-kli-kli. Sedikit banyak, suaranya ini mirip dengan suara Elang Brontok meski perbedaannya cukup jelas dalam nadanya.
Sebaran elang ini terbatas di Pulau Jawa, dari ujung barat TUNK (Taman Nasional Ujung Kulon) hingga ujung timur di Semenanjung Blambangan Purwo. Namun demikian penyebarannya kini terbatas di beberapa wilayah dengan hutan primer dan di daerah perbukitan berhutan pada peralihan dataran rendah dengan pegunungan. Sebagian besar lainnya ditemukan diseparuh belahan selatan Pulau Jawa. Elang Jawa (Spizaetus bartelsi) ini juga menyukai ekosistem hutan hujan tropika yang selalu hijau, di dataran rendah maupun pada tempat-tempat yang lebih tinggi. Mulai dari wilayah dekat pantai seperti di Ujung Kulon dan Meru Betiri, sampai ke hutan-hutan pegunungan bawah dan atas hingga ketinggian 2.200 m dan kadang-kadang 3.000 m dpl. Elang Jawa (Spizaetus bartelsi) ini menyukai hidup pada wilayah perbukitan yang berlereng. Burung Elang Jawa (Spizaetus bartelsi) ini sangat tergantung pada keberadaan hutan primer sebagai tempat hidup dan berkembang-biaknya, sehingga tanpa hutan hijau tak ada kehidupan bagi kelangsungan hidup dan kehidupannya – sustainability-nya.
Pada umumnya tempat tinggal elang jawa sukar untuk dicapai manusia walau sesungguhnya tidak s jauh dari lokasi aktivitas manusia. Walaupun ditemukan elang yang menggunakan hutan sekunder sebagai tempat berburu dan bersarang, akan tetapi letaknya berdekatan dengan hutan primer yang luas. Burung Elang Jawa (Spizaetus bartelsi) adalah burung pemangsa, dan mereka berburu dari tempat bertenggernya di pohon-pohon tinggi dalam hutan. Dengan sigap dan tangkas menyergap aneka mangsanya yang berada di dahan pohon maupun yang di atas tanah, seperti pelbagai jenis reptil, burung-burung sejenis walik, punai, dan bahkan ayam kampung. Juga mamalia berukuran kecil sampai sedang seperti tupai dan bajing, kalong, musang, sampai dengan anak monyet. Masa bertelur tercatat mulai bulan Januari hingga Juni. Sarang berupa tumpukan ranting-ranting berdaun yang disusun tinggi, dibuat di cabang pohon setinggi 20-30 di atas tanah. Telur berjumlah satu butir, yang dierami selama kurang-lebih 47 hari. Pohon sarang merupakan jenis-jenis pohon hutan yang tinggi, seperti rasamala (Altingia excelsa), pasang (Lithocarpus dan Quercus), tusam (Pinus merkusii), puspa (Schima wallichii), dan ki sireum (Eugenia clavimyrtus). Tidak selalu jauh berada di dalam hutan, ada pula sarang-sarang yang ditemukan hanya sejarak 200 sampai 300 m dari tempat rekreasi masyarakat disekitarnya.
Munkinkah kita memetaforkan bahwa sang burung Elang Jawa (Spizaetus bartelsi)
adalah elit pimpinan Indonesia yang ‘memangsa’ apapun sumber hidup dan kehidupan disekitar rentang wilayah hidupnya? Melihat peluang/opportunity dari ketinggian pada posisi elit pemerintahan pusat/daerah lalu menerkam mangsnaya tanpa ampun untuk kemudian disantap bagi kelangsungan hidupnya sendirian?
5-mahfud-dan-sby-dan-ani-sby-marissa-haque4-mahfud-dan-sby-marissa-haque
3. Elang Jawa Satwa yang Dilindungi
Mengambil sumber dari http://id.wikipedia.org/wiki/Elang_Jawa, didapatkan informasi bahwa Elang Jawa adalah Satwa yang Dilindungi serta tempat tinggalnya masuk dalam wilayah konservasi di Indonesia. Ketentuan hukumnya juga sangat jelas, kitapun wajib untuk mempelajarinya sebagai berikut:
a) Barangsiapa dengan Sengaja menangkap, melukai, membunuh, menyimpan, memiliki;
b) Dengan Sengaja memperniagakan, menyimpan atau memiliki kulit, tubuh, atau bagian-bagian lain satwa yang dilindungi atau barang-barang yang dibuat dari bagian-bagian tersebut atau mengeluarkannya dari suatu tempat di Indonesia ke tempat lain di dalam atau di luar Indonesia; (Pasal 21 ayat (2) huruf d), diancam dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp. 100.000.000,00 (seratus juta rupiah). (Pasal 40 ayat(2)).
Sebagai hewan yang masuk kedalam ketegori satwa langka yang harus berada didalam area konservasi, Elang Jawa (Spizaetus bartelsi) adalah methapor/simbol nyata dari kondisi Indonesia hari ini yang telah hampir “memusnahkan” kekayaan intelektualnya sendiri warisan dari para founding fathers Soekarno-Hatta. Bila burung Elang Jawa (Spizaetus bartelsi) dalam kesehariannya sekarang harus dikonservasi, maka tak beda dengan yang disimbolkannya sebagai Indonesia, harus mulai mengkonservasi nilai-nilai luruh dari makna filosofis Garuda Pancasila yang terasa sudah mulai amat luntur di Indonesia? Namun siapakah dari kita rakyat yang akan memulai pengkonservasiannya bila kita sudah tidak mungkin lagi banyak berharap pada elit pemerintah? Karena power tends to corrupt dan absolute power curropts absolutely! Dibutuhkan segera seorang leader with a strong vision dan a strong leadership as well. Sudahkah Presiden SBY memenuhi criteria tersebut atas nama dan untuk seluruh rakyat Indonesia tanpa terkecuali – dilaur sekedar kompak dan berbagi didalam sisa Rezim Orde Baru dan Rezim baru yang dibentuknya? Bila sudah tentu kita tak harus mempertanyakan keterlibatan aktif Sri Mulyani dan Boediono terkait Korupsi dana talangan Bank Century Rp 7,3 Trilun,- yang diduga terkait dengan kampanye Pilpres kelompoknya tahun 2009 yang lalu bukan? Wallahualam bissawaab…
7-kpu-2009-sangat-buruk
4. Elang Jawa pada HUT Presiden SBY
Terus apa hubungannya Elang Jawa tadi dengan HUT Presiden SBY dan kejadian menangisinya? Rasanya akan seperti itu pertanyaan yang mungkin akan dilontarkan oleh anda semua para pembaca tulisanku ini.
Pasangan SBY-Boediono adalah pemenang Pres dan Wapres versi Pipres 2009-2014 yang baru saja kita lewati tanpa gejolak yang terlalu berarti – kecuali dibumbui sedikit dengan aroma bom Mariot dan Ritz sehingga membuat bertambahnya kehadiran marinir Amerika Serikat masuk keperairan NKRI dengan alasan ancaman laten terorisme fundamentalis Islam jaringan Jamaah Islamiah ‘temannya’ Al Qaida. Sebagai umma Islam yang menginternalisasi nasionalisme Indonesia, hari ini – ditambah dengan ambivalensi penegakan hukum konstitusional yang menlokomotifkan politik – membuat gejolak emosi dalam faith dan believe menjadi ‘meledak-meletup.’ Sifat Elang Jawa yang memangsa semuanya dan menangkap mangsa dengan ‘strategi tukik’ sangat tajam dengan ketepatan tinggi hanya dimiliki oleh mereka yang pernah berlajar serta lulus Ilmu Manajemen Strategik. Akan menjadi sempurna bila seorang militer yang memperlajarinya semacam Presiden SBY tatkala mengambil S2 beliau di Webster University, Amerika Serikat jurusan Strategic Management. Karenanya tidaklah mengherankan kalau sekedar membobot BSC (Ballance Scored Card) menjadi a piece of cake bagi beliau. Namun bukan berarti seorang Master yang menguasai BSC akan juga berarti sangat master dalam bidang HRSC (Human Resource Scored Card). Terbukti dengan kasus yang menurut saya sebagai mahasiswi pasca sarjana IPB memalukan bagi seorang Doktor lulusan terbaik dengan IPK 4 bulat jurusan Fakultas Ekonomi Pertanian ketika harus mengeluarkan 2 outputs yang sangat tidak scholarly, yaitu: (1) Kasus Blue Energy; dan (2) Kasus Padi Super Toy. Bilamana Presiden SBY menguasai bidang keilmuan pembobotan SDM (Sumber Daya Manusia) tentu akan lebih senang bergaul dengan LIPI (Lembaga ILmu Pengetahuan Indonesia) dan para Professors dari berbagai respectable universities didalam negeri dibandingkan dengan “sekedar cepat percaya” dengan Bapak Heru Lelono salah seorang penasihat pribadi beliau dari Cekeas Center, Bogor! Sehingga kesalahan yang sangat fundamental seperti itu dapat dihindari. Kedepannya tentulah logo atau simbol dari burung Elang Jawa (Spizaetus bartelsi) menginginkan Indonesia mampu tajam melihat peluang serta menjawab tantangan zaman dengan cara bergandengan tangan dengan seluruh institusi riset dan universitas didalam negeri. Bukan sekedar mendengarkan – nyuwun sewu Mas Heru – ‘konsultasi bathiniah’ seorang Heru Lelono (with all of my respects to him).
4-prof-dr-mahfud-md
5. Elang Jawa bagi Rakyat Adil-Makmur-Sentosa
Bagian dari satu set tulisan ini kuperntukkan khusus bagi Prof. Dr. Mahfud MD, SH, SU my inspiration dalam bidang Ilmu Hukum Konstitusi pasca kepulangan dari Gedung Mahkamah Konstitusi tanggal 9/9/2009 lalu. Ketika sebuah buku lama bersampul hijau warna PKB berjudul Demokrasi dan Konstitusi – menjelang lusuh – kutemukan lagi diruang TV bawah ditempat diaman aku baisa menemani Ikang Fawzi suamiku menonton TV sambil membaca buku “ekosobkum” membuat mala mini aku terus-menerus melakukan tarikan benang merah atas apa yang ditulis beliau didalam proses pencarian dari kegelisahan hukum yang ditulis beliau untuk thesis S2 dari Fakultas Sosial-Politik UGM dan apa yang beliau katakana langsung tertanggal tanggal 9/9/2009 lalu – demi menjaga stabilitas dan keamanan Indonesia menjelang pelantikan Presiden tanggal 20 Oktober 2009 besok ini! Memang beliau tidak leterlijk mengatakan demikian namun inti yang saya simpulkan adalah seperti itu. Setelah Prof Mahfud menyatakan kalau register PHPU (Perselisihan Hasil Pemilihan Umum) tidak ditutup maka seluruh Indonesia akan kembali berbondong-bondong mendaftarkan sengketanya, jadi diminta agar melanjutkan dengan tuntutan pidana saja terhadap KPU dan yang terkait dengan delik pidana penggelapan hukum, dan lain sebagainya.
Saya memang mencoba tersenyum bijak saat itu saat melihat aura wajah teduh Prof Mahfud yang selama ini saya kagumi buah pikiran kristis didalam buku-buku yang ditulisnya dengan kenyataan yang membuat sadar bahwa begitu kita ‘terjerumus’ kedalam sebuah sistem maka diri kita adalah refleksi atas personifikasi value dari sistem tersebut. Untuk detail dari berbagi cerita/pengalaman perbincangan saat perjumpaan eksklusif tersebut akan saya buat didalam tulisan terpisah agar tidak bias. Hanya inti dari apa yang hendak saya katakana disini adalah bahwa Elang Jawa (Spizaetus bartelsi) yang memberikan rakyatnya pada kondisi adil-makmur-sentosa, wa bil khusus adil … ternyata dibelahan manapun di Indonesia dalam konteks hari ini adalah “UTOPIA” (angan-angan) belaka!
8-mk-marissa-haque2
6. Elang Jawa dalam Pribadi Bangsaku
Elang Jawa (Spizaetus bartelsi) adalah: (1) burung pemangsa, yang bertenggernya di pohon-pohon tinggi dalam hutan; (2) dengan sigap dan tangkas menyergap aneka mangsanya yang berada di dahan pohon maupun yang di atas tanah, seperti pelbagai jenis reptil, burung-burung sejenis walik, punai, dan bahkan ayam kampung. Juga mamalia berukuran kecil sampai sedang seperti tupai dan bajing, kalong, musang, sampai dengan anak monyet; (3) yang masa bertelur tercatat mulai bulan Januari hingga Juni; (4) yang memiliki sarang berupa tumpukan ranting-ranting berdaun yang disusun tinggi, dibuat di cabang pohon setinggi 20-30 meter di atas tanah; (5) yang sarangnya berada pada jenis-jenis pohon hutan yang tinggi seperti rasamala (Altingia excelsa), pasang (Lithocarpus dan Quercus), tusam (Pinus merkusii), puspa (Schima wallichii), dan ki sireum (Eugenia clavimyrtus). Burung Elang Jawa (Spizaetus bartelsi) ini juga merupakah burung yang solitude, penyendiri yang lebih sering sendiri ditengah keramaian.
Terkesima saya begitu mengingat logo Partai Demokrat dengan Burung Elang Jawa (Spizaetus bartelsi) yang melekat pada simbolnya. Elang yang penyendiri, yang jeli, yang sigap, yang cermat yang sangat Strategic Thinking karena dapat melihat dengan jernih dari ketinggian diatas sana. Pertama logo Demokrat yang Berketuhanan dengan logo segitiga menuju ‘Tauhid’ diujung atasnya, kemudian ada warna bendera merah-putih didalamnya menunujukkan kenasionalis-religiusannya. Wahai… siapakah sang pencipta simbol yang baru kusadari belakangan akan makna terdalamnya? Two thumbs-up untuk dirinya! Namun begitu dilekatkan sang Elang Jawa bersamanya, maka kedua ujung alis mataku tiba-tiba mendadak langsung menjadi satu ditengah dahi. Seketika kusadari “karakter sigap” dari sang Elang yang sigap dan tangkas menyergap aneka mangsanya yang berada di dahan pohon maupun yang di atas tanah: (1) berbagai jenis reptil; (2) burung-burung sejenis walik, punai: (3) dan bahkan ayam kampung; (4) mamalia berukuran kecil sampai sedang seperti tupai dan bajing, kalong; (5) musang; (6) sampai dengan anak monyet. Menyiratkan methapore dari filosofi Presiden SBY seperti tertulis didalam bukunya yang ditulis oleh Dr. Dinno Pati Djalal berjudul Harus Bisa.” Bukankah kemudian kita sadari bahwa semangat ‘harus bisa’ berarti sama halnya dengan menghalalkan segala cara demi untuk mencapai tujuan? Bukankah didalam menghalalkan segala cara apapun halangan dan rintangan akan dengan sigap ‘dimakan’ atau dilibas?
Seharusnya bila memang sang Elang Jawa itu menjadi simbol negara yang kita anggap mewakili karakter bangsa Indonesia, maka sebagai bangsa yang ‘merdeka dan berdaulat’ seharusnya kitapun dengan kejelian serta kesigapan tinggi akan mampu tampil seperti bangsa Yahudi yang memiliki kemakmuran yang tak tertandingi diseluruh dunia hari ini. Karenanya keberadaan sebagai simbol negara, masihkah sang Elang Jawa identik melekat dalam ‘Pribadi Bangsaku’? Bukankah kita semua sedang selalu kalah dan disantap oleh kelompok ‘predator’ lain yang lebih kuat layaknya seperti dalam mata rantai makanan dalam Ilmu Biologi?
Sesuatu menyantap siapa dalam konteks bagaimana dan tujuan apa?
Ataukah memang sang burung Elang Jawa memang hanya akan menjadi simbol karakter golongan tertentu dari suku bangsa Jawa tertentu untuk hari ini dan kedepannya? Apakah itu takdir kita sebagai bangsa dari Negara Kesatuan yang Bhineka dan Tungal Ika?

Panduan lapangan pengenalan Burung-burung di Jawa dan Bali. Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press. Hal 104
Sozer, R., V. Nijman dan I. Setiawan. 1999. Panduan identifikasi Elang Jawa Spizaetus bartelsi.
Bogor: Biodiversity Conservation Project (LIPI-JICA-PKA). Hal 48
Balen, S. van, V. Nijman and R. Sozer. 1999. Distribution and Conservation of Javan Hawk-eagle
Spizaetus bartelsi. Jakarta: Bird Conservation International 9. Hal 333-349

Senin, 27 Juni 2011

Catatan Manis bersama KAGAMA MM UGM: Marissa Haque & Ikang Fawzi

kagama-mm-ugm-feb-bank-permata-syariah-marissa-haque-fawzi-mesMbak Ani Noor dari Bank Permata Syariah adalah KAGAMA MM UGM dari angkatan awal-awal.

kagama-mbak-farida-bni-46-marissa-haque-26-juni-20112Sementara Mbak Farida dari BNI 46 adalah KAGAMA angkatan Ikang Fawzi suamiku yang sekarang ini berada dalam kepengurusan Kesekjenan tahun 2011.

Berada di tengah mereka membuat semangatku kembali 'meledak-meletup' ingin segera menyandang titel MBA di belakang nama resmiku sebagai Nyonya Ikang Fawzi (smile).

Thesis yang telah kurampungkan di mimggu lalu tinggal menunggu persetujuan resmi dari FEB UGM, Yogyakarta melalui Prof Dr Basu Swastha Dharmmestha. Insya Allahu di minggu ini kami sekeluarga sudah dapat memperoleh jadwal resmi kapan akan maju sidangnya, dan baik Ikang Fawzi suamiku serta kedua anakku akan menemani sidangku kelak di Kampus FEB UGM Yogyakarta. Namun dengan catatan kalau kedua anak-anakku tersebut--semoga Bella bisa cuti dari Global TV/MNC Grup di Jakarta tempatnya bekerja dan Kiki bisa pulang sebentar dari tempat kerjanya di Lez Copaque, Malaysia.

Wihhh...deg-degan juga rasanyaaaaa... Seperti baru mau dapat gelar sarajan S1 saja deh! Entah kenapaaaa...

Namun ada yang membuat diri ini semakin deg-degan, yaitu ketika ekspektasi banyak orang (masyarakat luas Indonesia) terhadap keberadaan diriini  di tengah MES (masyarakat ekonomi syariah). Karena mereka jadi semakin benar-benar mengharapkan kontribusi aktif-nyataku. Juga mungkin disebabkan oleh karena wilayah ekonomi syariah di Indonesia masih teramat-sangat-keliwat kekurangan sumberdaya insaninya!

Padahal saya ini siapalaaaah...begituuu... Juga kemampuan Ilmu Ekonomi saya pas-pasan saja rasanya, wa bil khusus karena diri ini semakin menyadari sudah tidak lagi terlalu muda. Dan bukan seorang insan berlatar-belakang  Ilmu Ekonomi murni--latar belakang saya ber-domain Ilmu Hukum.


Saya hanya merasa punya hati, dan memiliki keberpihakan kepada bidang ilmu ekonomi syariah dengan kekhususan ekonomi mikro, baik bank dan non-bank.  

Wallahi spiritku bermula hanya dari sana! Tapi besar harapan hati, walau katakanlah bermula dari hal yang sangat sederhana dan tak berarti (di mata sebagian orang), namun insya Allah akan ada value atau nilai kemuliaan tertentu di Mata-Nya. In 'The Eyes' of The All Mighty...Allah Azza wa Jalla... Insya Allah...amiiin...

Rabu, 15 Juni 2011

Catatan Jilbab Cantik dalam Keluarga Kami: Marissa Haque & Ikang Fawzi

Chikita Fawzi, Ikang Fawzi dan Hadiah Kamera dari Ibu Marissa Haque, Screen shot 2011-06-16 at 12.18.20 AM

Fabiayyi ala'irobbi kumma tukadzdzibaaan...
ni'mat mana lagi yang akan engkau dustakan wahai manusia... Tidak ada Ya Allaaah...tidak adaaaa...
"Chikita Kami yang Kini Berjilbab di Malaysia: Marissa Haque & Ikang Fawzi"
Sumber:http://marissahaque-kiki-inspirasi.blogspot.com/

Jumat, 10 Juni 2011

"Budaya Menulis Alumni Unika Atmajaya Jakarta: Marissa Haque Fawzi"

Baru kusadari beberapa hari terakhir ini ketika seorang teman yang dekat di hatiku dari FH UGM mengirimiku sms yang berbunyi: "Mbak Icha sayang...kelihatannya para alumni dari Unika Atmajaya Jakarta itu punya ciri yang sama deh yaitu suka menulis!"

Hhmmm...iya juga ya?


Namun saya menyukai dunia tulis-menulis jauh sebelum menapaki kaki mengambil S2 ku yang pertama di kampus tersebut. Tapi....memang, setelah gabung dalam pembelajaran di kampus tersebut, kemampuan dan kesenanganku menulis menjadi semakin terasah. Khususnya karena Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan di sini terkenal salah satu yang terbaik di Indonesia, sayapun mengambil S2 dari jurusan LTBI singkatan dari Linguistik Terapan Bahasa Inggris.

Tak hanya diriku Dari LTBI, ternyata adik kelasku dari FE (Fakultas Ekonomi) bernama Angelina Sondakh jua sangat produksitf sekarang dalam dunia penulisa buku. Memang banyak yang memcingkan mata ketika tulisannya melulu soal keluarga dan dirinya. Tapi saya pikir mereka yang sinis itu hanya iri kepada Angie yang cerdas serta produktif!

Iri sebenarnya hanyalah pertanda dari tak mampu...hehe... Jadi, kalau mereka iri jawabannya sebenarnya hanya satu yaitu "menulis juga dong!" Beradu karya melalui budaya menulis pasti akan positif. Daya nalar serta kreasi sportif pasti akan mengemuka, dan dampaknya akan menepis hal negatif lainnya. Sehingga tanpa ragu-ragu saya berani mengajak anda semua untuk bergabung bersama dalam dunia positif yang saya sekeluarga sukai, yaitu: "Ayo Memulis!"


Dalam: "Budaya Menulis Alumni Unika Atmajaya Jakarta: Marissa Haque Fawzi"

Jumat, 03 Juni 2011

"Indonesia’s Cinematic Art Stumble and Surge: Marissa Haque Fawzi"

 
World Paper, New York, USA
June, 2001

 By. Marissa Haque Fawzi, An Indonesia Actress, is in Residence at Ohio University 
Indonesia as a country among many countries in the world, cannot escape of the effect of globalization. More specially, the Indonesia film industry is influenced and shaped by the cultures and trends of many other nations.

Among many countries in the world, cannot escape of the effect of globalization. More specially, the Indonesia film industry is influenced and shaped by the cultures and trends of many other nations. This assimilation necessary and positive for progress and increased quality as long as an individual maintains his/ her own touch, so to speak. This process is guaranteed by the fact that our world grows smaller everyday and the boundaries that once existed are no more.The father of Indonesia film, Mr. Haji Usmar Ismail, was the first Indonesia artist to graduate from the School of Film at the University of California Los Angles as early as the 1940s. Generations to follow in the 1970’s were strongly predisposed to Russian production style and technique with Indonesian graduate from Moscow University such as Syumandjaja and Amy Priono. Many artists to follow, Producers and Directors are products of Indonesia education and training. Their work, also distinguished, is colored by local wit and wisdom. A result of their efforts has been “Edutainment” or educational entertainment for the Indonesian citizen. The only trouble with this is seen in the extremely small ratio of these artists in relation to the population of Indonesia, which far exceeds 200 million. 

If the love of money is the root of all evil it has also been the demise of the film industry in Indonesia. Many Directors viewed the production of movies as a monetary printing press. The typical Indonesian film left nothing for the viewing public; there was no moral message and no real meaning. By the end of 1980s the film industry has stagnated and come to screeching halt. The Indonesia government further stifled the industry’s creativity and quality, and the differences from one film to the next became almost impossible to discern. It was a frustrating time for the movie-going public and even exasperating for those production teams that sought to create. In 1990s gave us Garin Nugroho. 

As a young man, he graduated from University of Indonesia with a degree in Law and attended Indonesia’s Institut Kesenian Jakarta (Indonesian Art Institute). Garin Nugroho was determined to create new standard, and in the mid-1990s he began work. Nugroho presented an Eastern European style of production. Many Indonesian viewers did not understand this style of production and found the storylines difficult to follow, but his works have been honored (and have placed) at almost every international film festivals in which those have appeared. Toward the end of 1999, a group of young Indonesian film graduates that, to date, do not wish to be identified with other movie production teams, came together to produce. They represent the new techno generation, seeking something new and different from all who came before them, and it is known to Indonesians today as the movie Kuldesak. 

This independent production team used a grassroots style marketing strategy throughout production. The film smacks of Quentin Tarantino. The theme song from thia movie was also honored by MTV at the MTV awards 2000 in New York. The year 2000 was phenomenon for Rivai Riza (Film Director), Mira Lesmana and Triawan Munaf (Co Producers) with their award-winning production Petualangan Sherina or the Adventures of Sherina. The British honored this production with the presentation of the British Chavening Award Scholarship to Riza. This is only logical because Riza finished his Master of Arts in screenwriting at a British Institution in 1999. Riza ia rich with British style. What do we see in the future of the Indonesian film industry? What style do we hope will prevail? There are so many possibilities, but that which cannot be denied and is clear to even those who would close their eyes is that American films are shown on every channel of Indonesian television and fill Indonesian theatres. 

In this lies an undeniable answer. We are also aware that American film is a collection of assimilations from across the world. Thus we come full circle of globalization and interdependent world in which we live. We will, each and every one of us, learn from all of those around us without exception, if we hope to progress. This is a continual process that will go on for as long as we breathe.



Cari Blog Ini